Surat kabar Turki Radikal melaporkan bahwa pernyataan keras Erdogan itu terhadap program nuklir Israel sama dengan sikapnya saat berbicara di Davos, Januari lalu. Ketika itu dia walk out dari perdebatan dengan Presiden Israel Shimon Peres, yang disiarkan televisi.
Kepada para wartawan di New York Erdogan menegaskan bahwa program nuklir Iran tidak memiliki tujuan militer. Sebaliknya, kata Erdogan, Israel memiliki senjata nuklir dan menggunakan bom fosfor saat membantai rakyat Palestina di Jalur Gaza.
"Mengapa ini tidak menjadi agenda? Selalu saja Iran (yang dipersoalkan)!" tegas Erdogan di New York, dikutip dari laman internet jaringan televisi Iran Press TV, Senin (28/9/2009).
"Jika hanya Iran yang diletakkan dalam agenda dunia, maka kita akan mengabaikan isu lain seperti (konflik) Gaza yang seharusnya diperhatikan," cetusnya.
Erdogan mengatakan bahwa dalam pertemuannya di Majelis Umum PBB dan KTT G20 di Pittsburg, tidak ada opsi militer terhadap Iran yang masuk dalam agenda.
Tetangga sebelah barat laut Iran ini juga meminta kehati-hatian atas penjatuhan sanksi baru terhadap Teheran, sembari menyatakan hal tersebut tidak akan berguna.
Bulan depan Erdogan dijadwalkan bertemu Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad untuk membahas program nuklir Teheran. "Saya akan mengunjungi Iran pada akhir Oktober. Kami akan membahas persoalan regional, salah satunya termasuk ini (nuklir)," kata dia.
Israel, satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah dan berulang kali menggelar perang di kawasan, menuduh Iran mencoba mengembangkan program nuklir militer. Padahal, tidak seperti Israel, Iran adalah penandatangan Traktat Non-Proliferasi (NPT) dan mendesak penghapusan seluruh senjata pemusnah massal di muka Bumi.
Teheran menegaskan program nuklirnya dikembangkan dalam kerangka Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan aturan internasional.
Badan pengawas nuklir di bawah PBB itu sebelumnya melaporkan bahwa Iran hanya memperkaya uranium-235 ke level di bawah 5 persen. Uranium, yang merupakan bahan bakar pembangkit nuklir, dapat digunakan untuk tujuan militer hanya jika diperkaya ke level di atas 90 persen.(jri)
0 Responses to Dunia Fokus Nuklir Israel, Bukan Iran!