Bentrokan pecah setelah 150 aparat Israel memasuki halaman masjid, bertepatan dengan Yom Kippur, hari suci Yahudi.
Berbicara kepada kantor berita JNA, Nabil Sharif, menteri urusan media Yordania, mengatakan Amman memandang tindakan Israel itu sebagai "tindakan provokatif".
"Baik hukum internasional maupun konvensi dan resolusi yang relevan menyerukan perlindungan tempat-tempat ibadah dari setiap pelanggaran," kata dia seperti dikutip Al Jazeera, Senin (28/9/2009).
"Kita mengutuk berulangnya penyerbuan masjid oleh kelompok-kelompok ekstremis Yahudi dan pasukan Israel sebagai provokasi yang akan memperburuk ketegangan dan memicu kekerasan lebih lanjut, yang mengancam keamanan dan stabilitas regional."
Kementerian Luar Negeri Yordania memanggil kuasa usaha Israel di Amman untuk memprotes serangan itu, dan menyatakan bahwa hal itu terjadi di tengah upaya terpadu dunia internasional untuk memulai kembali perundingan damai, guna menemukan solusi konflik Palestina-Israel.
Sementara Saeb Erekat, kepala perunding Palestina, mengatakan tindakan pasukan keamanan Israel merupakan provokasi yang disengaja untuk mendukung pemukim garis keras yang menentang upaya mengakhiri konflik Palestina-Israel.
Dia mencatat bahwa kerusuhan selama Yom Kippur telah menjadi peristiwa tahunan. Erekat membandingkan bentrokan hari Minggu 27 September itu dengan kekerasan yang mengikuti perjalanan ke tempat tersebut pada tahun 2000 oleh mantan PM Israel Ariel Sharon.
"Kami sudah melihat ini sebelumnya, dan kita tahu apa konsekuensinya," Erekat menegaskan.
Yayasan Al-Aqsa telah memperingatkan beberapa hari sebelumnya bahwa Pemerintah Israel berencana untuk mengizinkan pemukim garis keras masuk ke area itu. Pejabat di Yerusalem Timur meramalkan bahwa masuknya mereka akan terjadi pada hari Minggu dengan dalih memperingati Yom Kippur.
Banyak warga Palestina yang menderita luka serius di mata dan cedera kepala. Sembilan orang Palestina juga ditahan setelah baku hantam, kata sumber Israel.
Bentrokan juga meletus di dekat Gerbang Majlis, salah satu pintu masuk utama ke masjid, setelah polisi mencegah jemaah memasuki area tersebut. Sejumlah bentrokan susulan terjadi pada salat zuhur di dekat Gerbang Singa yang juga merupakan pintu masuk ke Al-Aqsa.
Tahun lalu, insiden serupa pada hari libur Yom Kippur mengakibatkan kerusakan puluhan mobil dan toko.
Israel merebut Kota Tua Yerusalem pada tahun 1967 Perang Enam Hari dan kemudian mencaploknya bersama dengan seluruh sebagian besar Yerusalem Timur dalam langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.(jri)
0 Responses to Arab Kutuk Penyerbuan Di Masjidil Aqsa